Indonesia
Gamereactor
berita

CEO Microsoft mengklaim bahwa King adalah bagian penting dalam mendapatkan Activision

Demi memperkuat area yang masih lemah di perusahaan mereka.

HQ

Hampir seluruh perhatian saat Microsoft mengakuisisi Activision Blizzard adalah tentang Call of Duty akan menjadi game eksklusif atau tidak dan fakta bahwa Blizzard termasuk dalam kesepakatan tersebut. Tetapi kita tidak bisa melupakan jika pembuat Candy Crush, King, yang sebenarnya video game terbesar dalam hal pembelian ketika Activision Blizzard membelinya kembali di tahun 2015 seharga $5,9 miliar (sekitar Rp 84,7 triliun).

Menurut CEO Microsoft, Satya Nadella, itu adalah bagian yang sangat penting dari kesepakatan karena memperkuat perusahaan di bagian dimana mereka sebelumnya lemah. Berbicara kepada para investor Microsoft, Nadella mengatakan ini:

"Sedikit memperluas cakrawala kami, transaksi ini akan membuat pendekatan kami pada metaverse konsumen semakin kuat. Itu karena visi kami terhadap metaverse berdasarkan komunitas-komunitas global yang saling bersimpangan yang berakar pada franchise-franchise yang kuat. Bagian besarnya adalah fakta bahwa mobile adalah kategori gaming terbesar, dan itu adalah area dimana keberadaan kami sebelumnya tidak begitu kuat. Transaksi ini menambahkan salah satu publisher mobile paling sukses ke dalam Microsoft Gaming, dan secara pribadi saya ingin belajar dari tim inovatif di King."

Activision juga memiliki Call of Duty: Mobile, yang juga merupakan bagian dari paketnya, jadi Microsoft dalam semalam menjadi pemain yang cukup besar di area smartphone setelah kesepakatannya tercapai.

CEO Microsoft mengklaim bahwa King adalah bagian penting dalam mendapatkan Activision

Sumber: GamingBolt



Loading next content