Indonesia
Gamereactor
review
Chocobo GP

Chocobo GP

Game balap kart yang menggemaskan ini sedang mencoba naik ke puncak skena arcade balap, namun masih kesulitan melengserkan Mario Kart 8 Deluxe.

HQ

Jika kita membahas Nintendo Switch dan game balap kart, Mario 8 Deluxe bisa dibilang memonopoli. Titel arcade balap ini adalah game Switch terlaris sepanjang sejarah, meski ia hanyalah port dari versi WiiU, dan hal ini tidak akan berubah dalam waktu dekat dengan kehadiran Booster Course Pass yang rencananya akan membawa sekumpulan trek baru sepanjang beberapa tahun ke depan. Mengingat hal ini, game-game balap kart yang akan datang ke Nintendo Switch harus berjuang keras untuk berdiri di atas kedua kaki sendiri dan bertahan hidup, dan jujur saja ia harus luar biasa atau punya desain yang unik agar dapat memiliki kesempatan untuk eksis di tempat yang sama dengan Mario Kart.

Square Enix telah memutuskan untuk menjajal tantangan ini dengan game balap kart mereka yang menggemaskan, Chocobo GP, sebuah titel yang membawa sekumpulan karakter dan lokasi dari Final Fantasy ke dalam sebuah game arcade balap. Meski premis dan visualnya yang lucu punya potensi kuat, game ini terlihat seperti game yang pada akhirnya akan terlupakan oleh waktu, karena game ini tidak cukup untuk membuat kita meninggalkan Mario Kart dan membayar £40 (sekitar Rp 750 ribu) untuk menjajal pengalaman baru ini.

HQ

Untuk lebih jelasnya, game ini adalah sebuah game balap kart murni. Desain inti game-nya berkisar pada mengalahkan lawan dan mencetak waktu terbaik melintasi trek balap arcade yang pendek, menggunakan kendaraan dengan akselerator dan rem, dan bisa melakukan drift serta mengambil item yang memberikan efek dan bonus spesial. Dalam hal ini, game ini tidak terlalu berbeda dengan game-game balap kart lainnya di pasaran, namun ia memang punya beberapa area mengejutkan yang membuatnya berbeda dari yang lainnya.

Ini adalah iklan:

Perbedaan utama adalah story mode-nya. Ceritanya mengisahkan soal sebuah turnamen balap magis yang akan memberikan sang pemenang mimpi terbesar mereka, dan jujur saja jalan cerita di sini hampir-hampir tidak menarik dan dituturkan lewat sekuens dialog panjang dan hambar, diselingi sesekali dengan balapan. Kisah ini tidak bisa dibilang seru dan jelas tidak akan membuatmu duduk di ujung kursi karena tegang, dan hal ini juga tidak dibantu dengan fakta bahwa ia berjalan seperti tutorial sepanjang tiga jam. Serius. Tiap bab dalam cerita ini memperkenalkan trek dan karakter-karakter baru, serta beberapa kemampuan baru yang bisa digunakan dalam balapan, dan balapan di jalan ceritanya sendiri digunakan untuk membuatmu bisa mencicipi bagaimana menggunakan dan melewati kemampuan tersebut. Jika game ini adalah sebuah game simulasi balap kompleks dengan sejuta hal yang harus dipahami, kurva belajar gradual ini mungkin akan bekerja dengan baik. Namun Chocobo GP bukanlah game seperti itu, dan tidak memerlukan desain seperti ini.

Chocobo GP

Namun jalan cerita memang bukan ranah tempat balap kart diharapkan untuk bersinar. Gameplay adalah hal yang penting di sini, dan sayangnya Chocobo GP meleset di beberapa tempat. Game ini adalah salah satu game yang memiliki sistem penanganan yang aneh, yang akan melawanmu saat kamu mencoba segala cara agar bisa berjalan lebih cepat. Skema kontrolnya berkisar menginjak pedal gas untuk maju, lalu menggunakan rem/rem tangan untuk (seringnya) melakukan drift dan melambat di beberapa tempat, juga mengambil kotak-kotak Magicite yang berwarna untuk mendapatkan power-up untuk mempengaruhi pembalap lawan (seperti bisa meluncurkan bola api atau memasang perisai untuk mengeblok serangan).

Meski di banyak game balap kart sistem kontrol ini ditangani dengan berimbang, di Chocobo GP kita disajikan sebuah sistem dimana rem hanya akan jadi barang teoretis saja jika kamu berjalan terlalu cepat, karena ia akan gagal melambatkanmu dengan cara apapun. Artinya, kamu akan harus mempelajari tata letak treknya dan berusaha untuk tidak berjalan terlalu cepat, atau kamu akan menabrak dinding atau jatuh dari petanya karena fisis balapnya punya kekurangan dalam hal kontrol, yang sangat diperlukan di trek dan gameplay-nya.

Ini adalah iklan:

Bicara soal trek, area ini juga salah satu yang terasa kurang. Ada beberapa trek yang bisa digunakan untuk balapan, namun secara umum tidak banyak. Seringkali, kamu akan balapan mengelilingi sembilan trek yang sama, namun telah diubah sedikit untuk menawarkan pengalaman yang unik, misalnya ada bagian yang diblok untuk menggunakan jalur baru, atau bermain di trek hasil pencerminan trek awalnya. Setelah beberapa jam bermain, kurangnya keragaman ini amat terasa.

Dari mana lagi keragaman gameplay ini datang? Nah, hal ini biasanya berkisar di karakter yang bisa dimainkan, yang masing-masing memiliki kecepatan, grip, akselerasi, dan statistik drift berbeda, juga kemampuan spesial, yang semuanya menentukan bagaimana performa mereka di balapan. Statistiknya, walau ada, tidak terlalu berpengaruh, karena menggunakan kemampuan dengan cerdas dan strategi yang cukup bagus akan menghapus semua bonus yang mereka punya, yang artinya perbedaan yang dibawa tiap karakter terletak di kemampuan mereka. Hal ini bisa didapatkan setelah kamu mengumpulkan cukup banyak kristal dalam balapan dan dapat, dalam kasus Chocobo, menempatkan karakternya dalam keadaan ter-boost yang kebal (semacam di Mario Kart Star) atau, untuk Racing Hero X, akan membuat para pemain bisa menembakkan sinar ke depan, yang bertindak sebagai perisai dan menghentikan pembalap lain untuk sementara. Serangan-serangan ini menarik dan amat kuat, namun tidak cukup untuk mengimbangi handling-nya yang terasa berat.

Chocobo GPChocobo GP

Setelah mengatakan semua yang di atas, ada satu bagian game ini yang masih tidak saya mengerti, yaitu monetisasinya. Memang, ada mata uang dalam-game yang bisa didapatkan dan digunakan di toko untuk membuka karakter baru yang ditemui di story mode, juga variasi dari tiap kendaraannya, skema warna baru, dan beberapa bonus kosmetik lainnya. Konsep ini sebenarnya oke saja. Namun entah karena apa, tokonya juga menyinggung dua mata uang lain: Gil dan Mythril. Saya tidak bisa bicara soal penggunaan keduanya, karena tokonya masih tidak memiliki konten untuk saat ini, karena saya menulis artikel ini sebelum gamenya diluncurkan, namun fakta bahwa salah satunya (Mythril) langsung mencoba mengirim saya ke eShop cukup mengonfirmasi bahwa transaksi mikro dan mata uang premium ada di Chocobo GP, yang terasa seperti tindak kriminal untuk sebuah titel yang sejak awal minim konten seperti ini.

Dan hal ini pun mengantarkan saya ke opini keseluruhan dan terakhir soal Chocobo GP, bahwa sulit merekomendasikan game balap kart ini di atas Mario Kart 8 Deluxe. Saya mengatakan hal ini karena titel yang sangat populer tersebut masih terasa lebih baik dalam segala aspek, baik dalam hal kontrol, desain trek, variasi karakter, visual, dan masih banyak lagi. Sebaik-baiknya Chocobo GP, ia hanyalah sebuah game balap kart yang biasa saja, dan hal ini tidak dibantu juga dengan fakta bahwa ia telah dimonetisasi untuk alasan yang tidak jelas. Untuk saat ini, Mario Kart masih berada di puncak, dan sisi terkuat Chocobo GP pun membuktikan hal ini.

Chocobo GP
05 Gamereactor Indonesia
5 / 10
+
Terlihat cukup bagus dan performanya solid. Mudah untuk dimainkan.
-
Pengendalian cukup sulit. Variasi lintasan kurang. Story Mode membosankan dan tidak menarik sama sekali. Dimonetisasi untuk alasan tertentu.
overall score
ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara

Teks terkait

0
Chocobo GPScore

Chocobo GP

REVIEW. Ditulis oleh Ben Lyons

Game balap kart yang menggemaskan ini sedang mencoba naik ke puncak skena arcade balap, namun masih kesulitan melengserkan Mario Kart 8 Deluxe.



Loading next content