Indonesia
Gamereactor
review film
Finch

Finch

Jika kamu pernah meragukan kemampuan akting dari Tom Hanks, maka film Apple TV+ ini akan memperbaiki itu.

Jujur, saya sempat ragu akan Finch. Kisah sci-fi yang terjadi di masa depan di mana peradaban telah runtuh akibat bencana iklim, menceritakan karakter Tom Hanks, Finks sang engineer yang merakit sebuah robot kognitif untuk anjingnya yang sekarat akibat sakit keras. Sebuah plot film yang sudah sering diulik, terutama dari yang baru-baru ini, Chappie. Namun karena film ini hanya dibintangi oleh Tom Hanks (ada beberapa aktor dengan peran kecil), saya sempat ragu film ini akan memikat hati saya. Namun berbeda dengan kisah Matt Damon yang terdampar sendirian di Mars menyajikan sebuah cerita yang menegangkan, Finch mengejutkan kita dengan sebuah kedalaman emosi dan penuh pesona.

Finch

Tom Hanks merupakan satu-satunya aktor yang tampil di film ini. Caleb Landry Jones berperan sebagai Jeff sang robot yang menggemaskan dan selalu ingin tahu, namun hanya Tom Hanks yang muncul secara fisik. Karena ini, sebagian besar dari beban emosional harus dipangku oleh Tom Hanks, yang ia tampilkan dengan sangat memukau. Meskipun ia menghabiskan seluruh film berbicara dengan robot dan anjing, namun kita bisa merasakan hubungan yang tulus antara Finch dan teman hidupnya.

Selama film berlangsung, Finch menghabiskan waktu mengajari Jeff cara hidup dan merawat sang anjing di dunia yang kejam ini.Yang berarti harus melintasi berbagai ancaman alami, seperti badai besar dan radiasi UV yang berbahaya berkat kerusakan lapisan ozon, beserta ancaman dari penyintas lain yang berebutan sumber daya. Jeff sang robot memiliki mentalitas 'bayi' yang hadir di dunia kejam ini dengan rasa keingintahuan yang tinggi, yang seringkali menyebabkan Finch dan temannya mendapatkan masalah di perjalanan mereka ke barat melintasi Amerika Serikat, berharap menemui tempat yang bisa ditinggali.

Meskipun Jeff tidak memiliki bentuk muka yang biasa, namun tim animasi dan pengisi suara melakukan performa yang luar biasa dalam menghidupkan karakter. Jeff begitu peduli, karismatik, dan mempesona, bahkan mampu mencuri perhatian kita dari Hanks di waktu tertentu. Dan seringkali kita dibuat berempati kepadanya - meski dengan badan logamnya - terutama saat ia berusaha keras untuk mendapatkan kepercayaan dari Goodyear anjing milik Finch, dan menerima kenyataan tidak lama setelah ia dihidupkan, bahwa ia harus mengubur sang penciptanya.

Ini adalah iklan:
FinchFinch

Meski adegan aksi di Finch terbilang pendek dan sedikit, namun film ini dipenuhi dengan emosi dan drama. Sang sutradara, Miguel Sapochnik telah melakukan hal yang luar biasa dalam menciptakan atmosfer tanpa diperlukannya banyak pemeran. Salah satu adegan yang membekas adalah adegan pengejaran mobil yang kita tidak pernah tahu siapa yang mengejar mereka, namun kita turut khawatir akan mereka saat mereka ketakutan dan panik untuk melarikan diri.

Narasi juga disampaikan dengan sedemikian rupa hingga menyentuh segala pertanyaan yang muncul selama film. Siapakah Finch? Bagaimana Goodyear hadir ke dalam hidup Finch? Bagaimana dunia bisa menjadi seperti ini? Tiap isu disentuh di satu titik dan diangkat dengan cara yang menarik dan emosional atau menyesakkan.

Finch adalah sebuah film yang menarik dan menggugah hati, membekas hingga akhir. Drama emosional yang kompleks dan sekali lagi menegaskan bahwa Tom Hanks adalah salah satu aktor terbaik di generasi ini. Plot sinopsis dari Finch menyebutkan bahwa film ini menceritakan tentang "hidup, cinta, pertemanan, dan makna sebagai manusia" dan dari pengalaman saya, saya bisa pastikan semua ini benar adanya dan lebih lagi, serta saya harap Jeff bisa melanjutkan hidupnya.

Ini adalah iklan:
FinchFinch
Finch
08 Gamereactor Indonesia
8 / 10
overall score
ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara

Teks terkait

0
Finch

Finch

REVIEW FILM. Ditulis oleh Ben Lyons

Jika kamu pernah meragukan kemampuan akting dari Tom Hanks, maka film Apple TV+ ini akan memperbaiki itu.



Loading next content