Indonesia
Gamereactor
review serial
Monsters at Work - Season 1

Monsters at Work - Musim 1

Sangat disayangkan seri ini kehilangan pesonanya saat berpindah ke layar kecil.

Saya merasa cukup kecewa dengan Monster at Work saat pertama kali diperlihatkan untuk Disney+. Tentu, semua bahan dimiliki untuk membuat acara TV yang sempurna, namun dengan pendahulunya yang sempurna, keberlanjutan dari seri ini cukup dikhawatirkan jika tidak dikemas dengan baik. Ditambah lagi saat mengetahui bahwa Pixar tidak ikut andil dalam pembuatan dan beralih menceritakan karakter-karakter baru. Namun, saya tetap menyelesaikan kesepuluh episode dari serial ini dan pendapat saya cukup bercampur.

Yang saya sukai dari Monsters at Work adalah alur yang melanjutkan cerita dari Monsters Inc. Dengan Waternoose yang sudah dipenjara dan perusahaan yang telah beralih ke tenaga tawa, Mike dan Sully telah naik pangkat menjadi pemimpin perusahaan. Sebagian besar dari cerita mengikuti kejenakaan mereka serta usaha menyesuaikan tanggung jawab baru. Satu adegan yang sangat lucu, saat Mike membagikan bungkusan uang kepada para pekerja dan menodai karya seni yang terinspirasi oleh Andy Warhol dan David dari Michelangelo. Kelas komedi Mike juga menjadi segmen yang menghibur di tiap episode, dengan meledek ketidak pekaan Mike dan percaya diri yang berlebihan.

Adegan yang menghadirkan duo ini berhasil membuat tertawa, namun mereka hanya ada 20% dari keseluruhan acara sebagai peran pendukung. Acara ini justru berfokus pada Tyler Tuskmon (Ben Feldman), monster yang telah berlatih bertahun-tahun untuk menjadi penakut kelas atas yang menemukan bahwa perusahaan impiannya telah berubah alur menjadi komedi. Tyler sangat lihai dalam menakuti anak kecil, namun kemampuan melawaknya sangat dipertanyakan sehingga ia dipekerjakan pada departemen MIFT (Tim Fasilitas Monster Inc.). Musim pertama ini berpusat pada kekesalan Tyler akan jabatannya dan usahanya untuk kembali pada panggung komedi.

Monsters at Work - Season 1Monsters at Work - Season 1
IMDb

Bukan hanya Tyler muka baru di sini, terdapat beberapa karakter penuh warna yang diperkenalkan yang diperankan oleh nama-nama besar. Diantaranya, seseorang yang haus akan promosi jabatan Duncan (Lucas Neff), si aneh dan kesepian Val (Mindy Kaling), dan si sopan dan baik hati Fritz (Henry Winkler). Permasalahan terbesar saya mengenai semua karakter ini adalah terasa terlalu satu dimensi, tanpa adanya kedalaman selain sifat-sifat mereka yang ditonjolkan saja. Kecuali Tyler, yang kita saksikan berkembang dari seseorang yang dingin dan penuh benci, menjadi seseorang yang berani mengorbankan diri untuk melindungi hubungan dengan teman-temannya.

Ini adalah iklan:

Banyak alur cerita yang dirasa hanya seperti pengisi atau sesuatu yang pernah kita lihat sebelumnya. Episode The Damaged Room contohnya, kurang lebih hanyalah peniruan dari film pertama, namun kini Mike yang memperlihatkan sisi sensitifnya pada anak kecil yang baru diadopsi. Episode Big Wazowskis memberikan kilas balik pada The Simpsons, dengan Tyler yang berada di posisi sulit dan harus menentukan untuk mempertahankan hubungan dengan koleganya atau memenangkan kompetisi bowling. The Vending Machine hanyalah sebuah episode pengisi yang mengikuti perjuangan tim untuk menyesuaikan diri dengan mesin penjual otomatis baru. Dengan seri yang hanya 10 episode, seharusnya tidak perlu adanya hal seperti ini.

Hal lain yang disayangkan adalah kurangnya emosi yang diberikan di mana kedua film sebelumnya berhasil berikan. Monster Inc dan MOnster University memiliki paduan dari rasa dan tawa yang sempurna, tidak mungkin sepertinya jika kita tidak emosional saat Sully terpaksa berpisah dengan Boo di akhir dari Monster Inc dan saat Mike mengetahui bahwa ronde terakhir dari Scare Games ternyata dimanipulasi pada Monster University. Ada yang beda dari penceritaan yang dilakukan oleh Pixar, dan sangat terasa di serial ini.

Jadi, apakah Monsters at Work layak untuk dilanjutkan ke musim kedua? Saya pun kurang yakin. Meski musim pertama memperlihatkan sedikit potensi, namun terasa hampa dibandingkan kedua film Pixar pendahulunya. Memang membawa judul serta menghadirkan Mike dan Sully, namun terasa kurangnya rasa yang dihadirkan dan sulit untuk terikat dengan para karakter baru. Semoga ini tidak menjadi standar untuk Disney membawa adaptasi Pixar lainnya, karena seharusnya mereka mendapatkan perlakuan yang lebih baik dari ini.

Monsters at Work - Season 1
IMDb
Ini adalah iklan:
05 Gamereactor Indonesia
5 / 10
overall score
ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara

Teks terkait



Loading next content