Indonesia
Gamereactor
review film
Jungle Cruise (Disney+)

Jungle Cruise (Disney+)

Satu lagi wahana seru Disney yang menjadi sebuah film.

Saya sangat bersemangat untuk pertunjukan petualangan seperti ini. Perburuan harta, koreografi liar, celetukan centil, dan keseruan lain menjadi beberapa trope paling ikonik dari film-film di masa kecil saya, film-film yang dipunggawai oleh franchise-franchise seperti Indiana Jones dan Tintin pada khususnya. Dengan kata lain, sulit untuk tidak jatuh ke dalam lubang nostalgia dari petualangan hutan terbaru dari Disney, di mana seorang kapten kapal sungai (Dwayne Johnson) dan seorang petualangan berani (Emily Blunt) berangkat untuk mencari Tree of Life yang mistis sebelum seorang pangeran Jerman mencapainya duluan.

Jungle Cruise (Disney+)

Setelah sebuah pengenalan karakter yang keras, Jungle Cruise akhirnya masuk ke latar Amazon-nya. James Newton Howard menyajikan soundtrack menawan layaknya John Williams, yang sangat cocok dengan perjalanan Blunt dan Johnson yang berbahaya. Di sini, hukum rimba berlaku; memakan atau dimakan, terutama antara kedua karakter utama yang tidak mempercayai satu sama lain sepenuhnya. Jungle Cruise mungkin paling cocok dideskripsikan sebagai Indiana Jones yang disilangkan dengan Pirates of the Caribbean, dalam hal humornya yang sedikit lebih dewasa dan tingkat kematian yang lebih tinggi, tetapi tidak semenakutkan melelehkan wajah orang Nazi seperti di seri ikonik Spielberg itu. Siapapun yang menyukai reboot Jumanji yang ramah keluarga mungkin akan nyaman dengan yang satu ini.

Blunt terlihat menyenangkan sebagai seorang petualang pengguna celana panjang, yang telah diabaikan oleh masyarakat yang patriarkis, sementara Johnson menghadirkan pesonanya seperti biasa sebagai seorang kapten yang sangat sinis, yang senang mengeluarkan lelucon-lelucon payah yang disengaja. Namun, adalah interaksi di antara keduanya yang mampu membawa film ini hingga akhir, di mana tensi seksual antara Johnson dan Blunt menyenangkan untuk diikuti dan dialog antara keduanya sangat cerdas dan cepat. Sang aristokrat Jerman yang diperankan Jesse Piemon memiliki kenakalan yang menarik dan Jack Whitehall yang berperan sebagai saudaranya yang penakut adalah pelengkap yang bagus di tengah-tengah karakter-karakter yang keras.

Jungle Cruise (Disney+)
Ini adalah iklan:

Pengaruh The Pirates sekali lagi dibawa ketika conquistador zombie menjadi salah satu ancaman yang ada di hutan ini, yang membuat ceritanya menurut dengan cepat. Bahkan, paruh kedua dari film ini menjadi tidak begitu menarik dengan bualan magis menjadi lebih banyak muncul. Dengan cara yang serupa, saya juga berpikir bahwa sebuah twist malah menyapu sebuah konflik yang dibutuhkan para karakter utama. Film ini paling menarik ketika semuanya menjadi lebih simpel, dan mungkin akan lebih bagus jika durasinya 20-30 menit lebih pendek. Banyak efek digital juga secara mengejutkan buruk untuk standar film Disney. Terutama sang macan, dan babak terakhir yang konyol dan datar, sementara akhirnya kurang berbobot secara emosional ketika pembuat filmnya mencari jalan keluar yang mudah.

Namun, pada akhirnya, saya mengalami kesenangan yang tidak terduga bersama petualangan dari Jaume Collet-Serra ini. Ia merupakan sebuah petualangan ringan di hutan tropis yang mungkin mudah diprediksi, unik, dan sedikit kepenuhan di paruh keduanya, tetapi juga berhasil menghibur dengan banyak ciri khas genrenya.

HQ
Ini adalah iklan:
06 Gamereactor Indonesia
6 / 10
overall score
ini adalah skor dari jaringan kami. Bagaimana dengan kamu? Skor jaringan adalah rata-rata dari skor setiap negara

Teks terkait



Loading next content