Indonesia
Gamereactor
preview
The Dark Pictures: House of Ashes

The Dark Pictures: House of Ashes ditemukan terkubur di bawah pasir

Supermassive Games menggunakan masukan dari dua gim pertama The Dark Pictures Anthology demi membuat gim mengerikan mereka berikutnya

HQ
The Dark Pictures: House of AshesThe Dark Pictures: House of Ashes

Will Doyle, Game Director dari Supermassive Games, baru-baru ini memperkenalkan kita ke bagian terbaru dari kumpulan game horor mereka, The Dark Pictures Anthology: House of Ashes. Di kisah pertama mereka, Man of Medan, kita menjelajahi sebuah kapal menyeramkan di Samudera Pasifik bersama sejumlah teman. Sedangkan di sekuelnya, Little Hope, kita merasakan sendiri perburuan penyihir di Salem. House of Ashes membawa kita lebih jauh lagi ke masa lalu dengan latarnya yang jauh di bawah tanah di dalam sebuah kuil tersembunyi yang telah terkubur pasir gurun selama ribuan tahun.

Gim berikutnya di The Dark Pictures Anthology berlatar di Timur Tengah di masa Perang Iraq, sekitar tahun 2003. Pasukan militer AS mencurigai adanya gudang senjata yang tersembunyi di gurun dan langsung melancarkan serangan. Pasukan mereka tidak bisa menemukan senjata yang dimaksud dan malah terkepung lawan. Pertempuran mengakibatkan longsor yang mengungkap sebagian kawasan kuil bawah tanah seiring jatuhnya serdadu dari kedua belah pihak ke dalam jantung bangunan-bangunan kuno tersebut.

Doyle menjelaskan bahwa kuil ini dibangun oleh sosok yang mengklaim dirinya seorang raja dewa, Naram-Sin dari kerajaan kuno bernama Akkad. Ia konon membangun tempat ini di sekitar 2250 SM untuk menyelamatkan negaranya dari wabah mengerikan. Namun, teranglah para dewa dewi belum mengampuni dosanya. Mereka pun justru menjadikan tempat tersebut sarang bagi monster-monster menyeramkan. Walau hakikat sebenarnya makhluk-makhluk tersebut masih belum jelas, bahaya yang mereka bawa langsunglah jelas setelah beberapa menit. Menurut sang Game Director, mereka "bahkan lebih berbahaya dibandingkan senjata pemusnah masal".

Ini adalah iklan:
HQ

Karena situasinya dengan segera menjadi tidak terkendali dan mengharuskan karakter-karakter kita melupakan perbedaan kubu mereka dan mencari jalan keluar dari cobaan ini. Dalam petualangan horor ini kita akan memainkan lima karakter dengan latar belakang militer. Sebagian besar karakternya berasal dari militer angkatan AS, tapi ada seorang tentara Israel yang terpaksa bergabung dengan mereka. Petugas CIA bernama Rachel King, diperankan oleh Ashley Tisdale, dan suaminya, Kolonel Eric King, menjalani misi ini bersama. Karena kita tidak mendapat karakter remaja seperti biasanya dalam House of Ashes, maka tidak akan ada hasrat mesum seperti biasanya. Tetapi keluarga yang dewasa pun membawa masalah tersendiri.

The Dark Pictures: House of AshesThe Dark Pictures: House of AshesThe Dark Pictures: House of Ashes

Usaha mengungkap misteri yang melingkupi lokasi kuno ini merupakan bagian besar lainnya dari kisah ini. Kita tidak harus selalu menyelinap ke dalam lorong-lorong sempit, karena kita juga akan menjelajahi sejumlah gua raksasa. Relung bawah tanahnya mencapai kedalaman ratusan meter dan Supermassive Games menyebutkan sejumlah sumber inspirasi untuk "horor eksplorasi" mereka: di antaranya Aliens, Predator, dan The Descent, tetapi juga novel H.P. Lovecraft "At the Mountains of Madness". Beberapa contoh pertama mungkin bisa memberikan gambaran tentang musuh ganjil yang menunggu di dalam kegelapan.

Ini adalah iklan:

Dalam presentasinya, Doyle juga menyebutkan sejumlah perbaikan yang Supermassive Games lakukan berdasarkan komentar yang diterima Little Hope dan Man of Medan. Penambahan terbesarnya adalah sistem kamera baru yang dapat diputar hingga 360 derajat secara bebas dan dikendalikan sepenuhnya oleh pemain. Juga akan ada beberapa penyesuaian terhadap tingkat kesulitannya, karena sekarang kita memiliki tiga opsi, termasuk mengatur tingkat tantangan yang dihadirkan oleh quick-time events (QTE) yang ada pula. Sebagai contoh, di dalam House of Ashes kita bisa mengatur rentang waktu dan kecepatan yang diperlukan untuk menyelesaikan masukan yang dibutuhkan. Sebagai tambahan, "tingkat detail grafis" di platform-platform next-gen juga menjadi sorotan, tanpa informasi lebih lanjut.

HQ

Serupa dengan gim sebelumnya dari The Dark Pictures Anthology, kamu akan bisa memainkan House of Ashes dengan teman-temanmu. Akan ada total empat mode permainan, tapi satunya khusus untuk para pemesan pre-order (namun di gim-gim sebelumnya, bonus ini akan tersedia untuk semua pemain beberapa saat setelah peluncuran). Di Shared Story, kita memainkan keseluruhan gimnya secara co-op daring. Di Movie Night, hingga lima teman luring akan memilih karakter di awal gim, dan para pemain akan bergantian memegang kontroler saat giliran mereka tiba.

Pengalaman single player utamanya kini dijuluki "Theatrical Cut" dan kalau kamu membeli "Curator's Cut", kamu akan mendapat sudut pandang lain dari karakter-karakter lainnya dan adegan-adegan baru. Bagaimana mode ini akan mengubah pengalaman bermainmu dapat dilihat di awal House of Ashes: Biasanya kita akan memainkan Nick sang marinir yang mencari rekan sekaligus bosnya, Jason. Namun, di Curator's Cut, kita memainkan Jason yang bertemu dengan Nick. Keduanya akan menjelajahi lorong yang berbeda dan memiliki pilihan dialog yang berbeda untuk dipilih. Di akhir, mereka diserang monster dikenal, tetapi mereka dapat lolos bersama-sama (tidak seperti tentara lainnya yang kurang mujur).

Sepuluh menit gameplay dan cutscene memang tidak bisa menjelaskan banyak tentang gimnya, tapi kalau kamu familiar dengan gim-gim pendahulunya, House of Ashes akan memperkenalkan latar baru dan tingkat kesulitan baru ke formula yang sudah ada. Guanya biasanya sangatlah gelap, tapi kamu bisa meneranginya dengan menggunakan senter. Alat ini akan memperlambat gerakan kita, tapi kita belum tahu dampaknya terhadap permainan. Mungkin di beberapa adegan kita tidak punya waktu melihat-lihat secara damai? Kalau iya, pasti akan menambah kengerian House of Ashes. Gimnya rencananya akan dirilis di tahun ini - di konsol generasi terkini dan sebelumnya.

The Dark Pictures: House of AshesThe Dark Pictures: House of Ashes

Teks terkait



Loading next content